Sebagian besar masyarakat Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa terbatasnya fasilitas kesehatan dan dokter spesialis berkontribusi terhadap lamanya waktu tunggu pasien untuk layanan kesehatan, mulai dari diagnosis dini hingga operasi. Pasien dapat mengantri hingga 36 bulan untuk mendapatkan layanan operasi bedah jantung terbuka. Padahal, Indonesia memiliki 9,4 juta kasus penyakit jantung setiap tahunnya.

Tantangan kesehatan masyarakat yang tak kunjung usai mengancam nyawa masyarakat. Oleh karena itu, tahun ini, DPR telah memprakarsai dan memasukkan RUU Kesehatan ke dalam program legislatif nasional (Prolegnas) RUU Prioritas 2023. RUU Kesehatan diharapkan dapat mendorong reformasi kesehatan masyarakat di Indonesia dan menghilangkan hambatan terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bermaksud memfasilitasi dialog konstruktif antara para pelaku industri dan pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh RUU Kesehatan.

Sebelum RDP dengan DPR Kadin telah melaksanakan acara forum industri RUU Kesehatan Indonesia dengan tema “Meningkatkan Peran Industri untuk Hadirkan Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik Bagi Semua” pada 16 Maret 2023 di Jimbaran Ground Floor, Hotel Grand Melia Kuningan-Jakarta.

Kadin telah berupaya membuka jalan bagi sektor swasta agar dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendukung pemerintah Indonesia, khususnya dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik untuk semua. Lingkungan kebijakan yang progresif akan memainkan peran penting dalam memperluas pertumbuhan dan akses inovasi medis bagi masyarakat Indonesia.