Bank Dunia menyatakan ekonomi biru adalah pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Ada berbagai sektor yang termasuk dalam kategori ekonomi biru, di antaranya perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim. Jika dikelola dengan konsep berkelanjutan, maka tiap sektor mampu membantu mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Potensi kelautan Indonesia tak perlu diragukan. Indonesia berada di urutan kedua negara penghasil ikan terbesar dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dan, sebanyak 10 persen komoditas perikanan dunia diekspor oleh Indonesia. Nilai sektor perikanan Indonesia mencapai US$ 29,6 miliar, setara dengan 2,6 persen PDB Indonesia.
Selain itu, laut Indonesia juga memiliki bagian terbesar segitiga terumbu karang yang menjadi habitat 76 persen dari seluruh spesies terumbu karang dan 37 persen dari seluruh spesies ikan terumbu karang dunia.
Terdapat 2,8 juta rumah tangga yang terlibat langsung dalam industri maritim Indonesia. Sektor perikanan dan kelautan juga berkontribusi positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Melalui program ekonomi biru, Kadin Indonesia mendukung pemerintah mewujudkan roadmap ekonomi biru Indonesia yang diharapkan menjadi pedoman untuk menetapkan sektor ekonomi biru yang tepat dan berkelanjutan serta dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan berbagai sektor perikanan dan kelautan.
Lewat program ekonomi biru diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional, penyerapan tenaga kerja, peningkatan devisa negara, serta peningkatan penerimaan pajak negara.
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-5 No.Kav. 2-3, Kuningan, Jakarta 12950