Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyebutkan tiga langkah strategis yang bisa dilakukan dunia usaha dalam menghadapi berbagai tantangan global dan ketidakpastian yang tinggi.

Pertama, selalu berinovasi dan beradaptasi dengan keadaan saat ini melalui transformasi digital. Di masa pandemi Covid-19, digitalisasi telah terbukti mampu memperkuat resiliensi dan menjadi tren yang dapat dijadikan pedoman bagi industri untuk bertahan karena bisa meningkatkan peluang bisnis dan daya saing perusahaan.

“Otomatisasi juga dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah barang dan jasa, sehingga perusahaan dapat lebih berdaya saing dan meningkatkan efisiensi biaya operasional dalam jangka panjang,” kata Arsjad dalam sambutannya secara daring di acara Munas Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) 2022, Kamis (25/8/2022).

Langkah kedua, ungkap dia, meminimalisir ketergantungan impor dengan substitusi bahan baku domestik, serta meningkatkan rantai nilai produksi dalam negeri. Ketiga, memetakan pasar-pasar baru untuk ekspor.

“Tentunya, para pelaku industri tidak bisa berjalan sendiri. Peran pemerintah dibutuhkan sebagai the key enabler dalam menciptakan iklim perekonomian yang kondusif,” kata Arsjad.

Kadin juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan kemudahan usaha bagi investor maupun pengusaha melalui UU Cipta Kerja. Pemerintah juga terus meminimalisasi dampak-dampak resesi global dengan membuat kebijakan yang seimbang.

“Bauran kebijakan moneter dan fiskal telah menciptakan stabilitas ekonomi, sehingga menjadi momentum utama bagi dunia usaha bisa bergerak. Kadin juga berharap pemerintah dan pelaku usaha bisa bersama-sama menjaga stabilitas negeri memasuki tahun politik 2024, mengingat kondisi yang penuh ketidakpastian ini akan berdampak pada dunia usaha,” kata Arsjad.

Dilansir dari investor.co.id