Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menerima kunjungan delegasi Kadin China yang diwakili Association of Guangdong-Indonesia for the Promotion of Trade di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, pada Kamis (05/06/2025).
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Juan Permata Adoe dan Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Pembinaan dan Koordinasi Eksportir Kadin Indonesia, Frits Novianto Suhendar.
Sementara itu, anggota delegasi China berasal dari pengusaha berbagai sektor industri, mulai dari furnitur hotel, konstruksi bangunan tinggi, produk logam, kapal energi baru, hingga sistem pelapis ramah lingkungan.
Saat bertemu dan menyerahkan cendera mata kepada Presiden Association of Guangdong-Indonesia foe the Promotion of Trade, Andy Guo, Anindya Novyan Bakrie atau Anin sapaan akrabnya menyampaikan harapannya agar hubungan kerja sama akan semakin erat dan berkelanjutan, terutama untuk mendukung pengembangan ekspor Indonesia ke China.
“Semoga ke depannya hubungan kerja sama Kadin Indonesia dan mitra bisnis dari China (khususnya Association of Guangdong-Indonesia for the Promotion of Trade), dapat terjalin lebih baik lagi dalam berbagai bidang bisnis lainnya,” kata Anin.
Senada dengan Anin, WKUK Bidang Pengembangan Ekspor Juan Permata Adoe menyoroti pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan China dalam sektor-sektor strategis seperti manufaktur kendaraan listrik, industri kelautan, dan ekspor komoditas unggulan Indonesia.
“Yang kedua industri manufacturing yang menarik di Indonesia yang saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah adalah electrical EV industry,” kata Juan.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kelestarian laut dan menekan praktik pencurian ikan. “Yang ketiga, industri laut. Industri kelautan kita mencari solusi. Kita harus jaga supaya intervensi pencurian ikan itu tidak terjadi lagi antara China dan Indonesia,” tegasnya.
Dari sisi hasil laut, Juan menekankan adanya peluang ekspor ke China.
“Kita punya baby lobster terbesar di Asia, adanya di Indonesia. Ini bisa dilakukan (jadi peluang ekspor) dalam bentuk bibit lobster, kemudian bisa ekspor juga ke Amerika (Serikat),” jelas Juan.
Juan menambahkan, bahwa ia juga melihat adanya peluang besar dalam ekspor durian ke China.
“Jadi mohon dipertimbangkan untuk generasi teman-teman di sini melihat bahwa durian itu bisnis yang sangat bagus. Karena Indonesia penghasil durian terbesar,” ujarnya.
Lebih lanjut, WKU Bidang Pembinaan dan Koordinasi Eksportir Kadin Indonesia Frits Novianto Suhendar menegaskan bahwa Kadin Indonesia menyambut baik langkah konkret untuk memperkuat sinergi antara pelaku usaha kedua negara.
“Kami percaya kerja sama ini akan mendorong peningkatan nilai ekspor nasional serta transformasi industri melalui inovasi teknologi,” kata Frits.
Lebih jauh, Presiden Association of Guangdong-Indonesia for the Promotion of Trade, Andy Guo, juga menyampaikan ketertarikan delegasinya untuk mempelajari praktik Indonesia dalam membangun komunitas, tanggung jawab sosial dan kolaborasi dunia usaha bersama Kadin Indonesia. “(Let’s) together (mari bersama),” ucap Andy.
Pertemuan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membuka babak baru hubungan dagang antara Indonesia dan China, dengan menekankan pada prinsip saling menguntungkan dan pembangunan berkelanjutan.