KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

Kadin Soroti Dampak Gejolak Global, Libur Panjang hingga Bansos dalam Forum Outlook Q1-2025

Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar diskusi bertajuk “Global & Economic Outlook Q1-2025: Mengekstraksi Hambatan Perdagangan dan Gejolak Ekonomi Global untuk Daya Tahan Perekonomian Nasional” di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan pada Kamis (12/06/2025).

Forum ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani, dan Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara.

Shinta Widjaja Kamdani yang hadir mewakili Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menekankan pentingnya reformasi kebijakan domestik dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi, terutama dalam produktivitas dan insentif.

“Salah satu rekomendasi utama yang kami dorong adalah peningkatan produktivitas ekonomi, ” ucapnya.

Ia menyebut jumlah hari libur yang tinggi turut memengaruhi rendahnya produktivitas kuartal kedua.

“Kita harus bisa menghitung kembali jumlah hari kerja efektif, karena ini punya dampak sangat besar, ” kata Shinta.

Lebih lanjut, ia mengusulkan agar bantuan sosial (bansos) mulai diubah menjadi program kewirausahaan sosial, guna menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan produktif.

“Ini (program Kewirausahaan sosial) dengan sendirinya mendorong masyarakat meningkatkan produktivitas karena memberikan kail, bukan umpan, ” tegas Shinta.

Kadin juga menyoroti rendahnya tingkat kewirausahaan nasional yang kini masih di angka 3,47%.

“(Angka ini) masih cukup jauh dari target 10-12% seperti negara maju,” kata Shinta.

Ia pun mendesak perbaikan incremental capital output ratio (ICOR) nasional yang masih berada di atas 6%, jauh dari rata-rata ASEAN yang hanya 3-4%.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani menyoroti lemahnya dampak kebijakan anggaran terhadap dunia usaha.

“Pengusaha melihat apa efek dari pengalihan anggaran ini tidak terdampak pada pengusaha,” ujar Avi sapaan akrabnya.

Avi juga menekankan perlunya fokus yang jelas dalam belanja pemerintah agar tercipta efek
berganda bagi pertumbuhan ekonomi.

“Ketika tidak ada fokus, itu juga berpengaruh terhadap multiplier efek ekonomi pada pengusaha dan dunia usaha,” kata Avi.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menegaskan pentingnya menjaga fokus pada strategi jangka menengah dan panjang di tengah ketidakpastian global yang terus
meningkat saat ini.

Kondisi global saat ini kata Suahasil ditandai dengan melemahnya semangat multilateralisme dan meningkatnya kebijakan unilateralisme dari sejumlah negara.

Situasi ini memaksa banyak negara dan pelaku usaha untuk mengambil keputusan-keputusan jangka pendek.

“Kalau kita ikut dengan gaya dunia yang hanya terpaku pada jangka pendek, maka kita tidak akan ke mana-mana, ” ujar Suahasil.

Suahasil mengajak seluruh pelaku usaha untuk memperkuat kolaborasi dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.

“Hanya dengan cara ini kita bisa melipatgandakan multiplier ekonomi nasional, ” pungkasnya.

Pasar Global Masih Luas, Kadin Ingatkan Pelaku Usaha Tak Hanya Fokus Domestik
Kadin dan Lemhannas Teken MoU, Siapkan Retret Nasional di Akmil untuk Cetak Pengusaha Pejuang
Kadin Soroti Dampak Gejolak Global, Libur Panjang hingga Bansos dalam Forum Outlook Q1-2025

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry