Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat pengembangan industri kreatif nasional. Kerja sama ini mencakup pelatihan talenta kreatif, penguatan ekosistem komersialisasi intellectual property (IP), hingga perluasan akses pasar domestik dan global.
Penandatanganan tersebut dilakukan dalam acara pre-event Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 Kadin Indonesia dengan tema Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI yang dilangsungkan di Hotel Park Hyatt, Jakarta pusat, Minggu (30/12/2025).
Pre-event ini sebagai bagian dari rangkaian acara Rapimnas 2025 Kadin Indonesia yang bertajuk “Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja, untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia” dengan sub-tema “Peningkatan Inovasi, Produktivitas, Investasi, dan Perdagangan. Manfaatkan Potensi Bangsa Mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Masyarakat yang Sejahtera” yang akan dilangsungkan di lokasi yang sama pada tanggal 1-2 Desember 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, menegaskan bahwa ekonomi kreatif telah menjadi sektor strategis dengan nilai tambah yang besar dan berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja. Ia mengatakan industri kreatif terus berkembang pesat dan menuntut adaptasi cepat, namun memiliki potensi ekonomi yang sangat signifikan.
“Industri ini sangat cepat dan mesti adaptif, tapi nilai tambahnya sangat besar. Di tengah upaya kita mencari penciptaan lapangan kerja, industri ini sudah tepat,” ujar Anin sapaan akrabnya.
Anin juga menyoroti keberhasilan karya-karya lokal yang mencetak rekor penonton, seperti film Jumbo yang menembus lebih dari 10 juta penonton dan “Agak Laen 2” yang meraih 1 juta penonton dalam tiga hari. Menurutnya, pencapaian tersebut menunjukkan kekuatan baru industri kreatif Indonesia.
Lebih lanjut kata Anin, Indonesia memiliki dua modal utama yang siap dikembangkan yakni talenta kreatif dan potensi pariwisata. Anin menekankan pentingnya penguatan intellectual property (IP) sebagai fondasi ekonomi kreatif modern.
“Goodwill itu adalah intellectual property. Kalau Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri dan punya IP sendiri, itu akan menjadi kekuatan besar,” ujar Anin.
Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya dalam keynote speech-nya yang bertajuk “Menuju Ekosistem Kreatif 5.0: People . IP . Impact”, memberikan apresiasi atas komitmen Kadin. Ia menyebut ekonomi kreatif kini diakui secara global sebagai “the new mining”, sektor baru yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masa depan.
“Kami sangat mengapresiasi MoU ini. Akan banyak kolaborasi antara Kemenekraf dan Kadin pada 2026 mendatang,” kata Harsya.
Harsya melanjutkan bahwa kesepahaman tersebut bertujuan membuka peluang usaha lebih luas, memperkuat jejaring dunia usaha, dan mendorong hilirisasi nilai tambah agar manfaatnya langsung dirasakan pelaku industri.
MoU Kadin-Kementerian Ekonomi Kreatif meliputi lima ruang lingkup utama yaitu penyediaan platform pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi talenta kreatif, penguatan ekosistem komersialisasi IP melalui inkubasi dan akses pendanaan investor, penguatan rantai pasok ekonomi kreatif, pembukaan akses pasar domestik dan internasional dan kolaborasi transformasi digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Acara yang diinisiasi Wakil Ketua Umum Bidang Penyelenggara Acara Kadin Indonesia Ria Yunita dan Kepala Badan Ekosistem Digital Kadin Indonesia Firlie H. Ganinduto ini dilanjutkan dengan Screening Short AI Film “Nusantara” yaitu Film Dokumenter AI Terbaik Festival Film Cannes 2025, sesi diskusi panel bertajuk “Fireside Chat: Ekonomi Kreatif 5.0 – Open Eyes, Open Future”, peluncuran Online Training Platform: Kadin AI Academy yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Institute, serta panel diskusi bertajuk “Sinergi StartUp, Kebijakan AI dan Tokenisasi IP dalam Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Berdaya Saing”.
Rangkaian acara pre-event Rapimnas 2025 Kadin Indonesia dimulai pagi hari lewat acara Fun Walk yang diselenggarakan oleh Kadin Provinsi DKI Jakarta sekaligus merayakan HUT Kadin Provinsi DKI Jakarta, kemudian pada malam hari dilanjutkan dengan acara Forum Ketua Umum Kadin Provinsi Se-Indonesia yang dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, dan paralel diselenggarakan juga Forum Direktur Eksekutif Kadin Se-Indonesia.