Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie, menilai kerja sama ekonomi Indonesia-India memiliki potensi besar untuk ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Anindya atau Anin sapaan akrabnya dalam acara India – Indonesia Chamber of Commerce Jakarta Gala Dinner: Featuring the Launch of Industry Hubs & Indonesia Economic Outlook 2026 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis malam (11/12/2025).
Anin mengungkapkan optimismenya terhadap peningkatan hubungan dagang kedua negara.
“Trade-nya dari 25 miliar dolar AS bisa naik ke 50 miliar dolar AS. Apalagi kalau kedua negara digabung, PDB-nya mencapai 5 triliun dolar AS,” ujar Anin.
Anin juga menyoroti peran penting diaspora India yang telah lama tinggal dan beraktivitas di Indonesia. Menurut Anin, hubungan sosial yang terbangun secara natural memperkuat kolaborasi ekonomi kedua negara.
“Ini memberikan potensi besar untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan juga transfer ilmu,” kata Anin.
Lebih lanjut, Anin menambahkan bahwa India memiliki kekuatan besar pada sektor pendidikan, kesehatan, teknologi, serta energi terbarukan. Karena itu, kedekatan kedua negara menjadi peluang strategis untuk memperluas kerja sama.
“Teman-teman diaspora India di sini bisa menjadi ambassador India di Indonesia dan ambassador Indonesia ke India. Itulah ‘cantik’-nya acara hari ini,” ujar Anin.
Lebih jauh disampaikan Anin bahwa aspek ekonomi India yang bisa diadopsi Indonesia, salah satunya ialah kekuatan sektor swasta India patut dijadikan inspirasi.
“Ekonomi India banyak didorong oleh swasta. Tentu ada BUMN, tetapi dunia usahalah yang membuat kewirausahaan di India bergerak cepat,” jelas Anin.
Selain itu lanjut Anin, faktor penduduk yang besar serta tingginya konsumsi domestik turut mendukung pertumbuhan ekonomi India yang dinamis dan kompetitif.
Terkait kondisi global yang penuh ketidakpastian dan perang tarif yang memengaruhi rantai perdagangan internasional, Anin justru melihat peluang bagi Indonesia dan India untuk memperkuat posisi di kawasan Global South.
“Jika melihat BRICS, dua negara Global South yang punya kedekatan sejarah adalah India dan Indonesia. India tumbuh 7% dengan ekonomi 4 triliun dolar AS. Secara geografis pun kita dekat, hanya dipisahkan Lautan (Samudra) Hindia,” pungkas Anin.