Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengajak perusahaan global, termasuk perusahaan teknologi seperti Boeing, untuk terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia, khususnya dalam bidang teknologi dan rekayasa.
Hal ini disampaikan Anindya atau Anin sapaan akrabnya dalam pertemuan dengan delegasi US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Disampaikan Anin bahwa Kadin Indonesia menaungi berbagai jenis pelaku usaha, mulai dari perusahaan swasta, badan usaha milik negara (BUMN), usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga koperasi. Namun, Anin menegaskan pentingnya membangun kemitraan strategis dengan perusahaan internasional untuk mendukung masa depan generasi muda Indonesia.
“Saya juga memikirkan bagaimana perusahaan teknologi seperti Boeing, yang kebetulan banyak memproduksi pesawat, dapat membantu generasi muda Indonesia dalam bidang teknologi, teknik, dan sejenisnya,” ujar Anin.
Dikatakan Anin, salah satu bentuk konkret dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah melalui program magang nasional yang saat ini tengah digagas oleh pemerintah. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan pelatihan kerja kepada puluhan ribu anak muda Indonesia dengan dukungan pendanaan dari negara.
“Indonesia sedang menjalankan program magang nasional. Saat ini dimulai dengan 20.000 peserta dan dalam waktu dekat akan berkembang menjadi 100.000,” jelas Anin.
“Menariknya, program ini tidak terbatas hanya untuk perusahaan Indonesia. Perusahaan asing atau PMA (Penanaman Modal Asing) juga dapat berpartisipasi, karena pemerintah menanggung upah minimum bagi peserta magang,” lanjut Anin.
Lebih lanjut, Anin memaparkan strategi Kadin dalam memperkuat hubungan internasional melalui pembentukan Kadin Global Engagement Office (Kadin GEO). Inisiatif ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang aktif mendorong diplomasi ekonomi dan kerja sama internasional.
“Kadin kini semakin memperkuat interaksi global, sejalan dengan arahan Presiden (Prabowo) yang dalam 12 bulan terakhir telah melakukan 40 kunjungan luar negeri dan menerima 40 tamu negara, total 80 pertemuan internasional, (dan) Kadin terlibat dalam sepertiga dari kegiatan tersebut,” ujar Anin.
Melalui Kadin GEO, organisasi ini kata Anin berupaya membangun narasi yang konsisten terkait perdagangan dan investasi saat menghadiri forum bilateral maupun multilateral. Dalam konteks ini, Anin mengusulkan kemitraan pengetahuan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing dan lembaga internasional lainnya.
“Kami ingin belajar dari pengalaman global. Boeing (yang merupakan member) US-ABC dapat menjadi mitra pengetahuan dalam berbagai bidang, seperti perdagangan internasional, rantai pasok, atau mobilitas urban berkelanjutan,” pungkas Anin.
Sementara itu, Presiden dan CEO US-ABC, Duta Besar Ted Osius menyampaikan apresiasi terhadap kemitraan erat dengan Kadin Indonesia. Menurutnya, kedua pihak harus menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kolaborasi sektor swasta dan advokasi kebijakan kepada pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
“Salah satunya, yang benar-benar menyentuh saya sebagai orang Amerika (Serikat), adalah Indonesia punya banyak pilihan. Indonesia sudah menjalin kesepakatan dengan Kanada, bekerja sama dengan BRICS, dan juga dengan Uni Eropa. Jadi, kita juga perlu bergerak cepat,” terangnya.
Lebih jauh, Managing Director Boeing Indonesia Indra Duivenvoorde menegaskan komitmen Boeing untuk terus memperkuat kerja sama jangka panjang dengan Indonesia yang telah terjalin lebih dari tujuh dekade. Ia menyebut, dalam 20 tahun ke depan Indonesia diproyeksikan membutuhkan sekitar 1.500 pesawat baru untuk mendukung pertumbuhan pasar penerbangan nasional.
“Hal ini berarti perlunya pembangunan ekosistem kedirgantaraan yang kuat, termasuk infrastruktur dan kegiatan perawatan, perbaikan, serta overhaul (MRO),” katanya.
Boeing juga berencana memperluas kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang telah memproduksi komponen untuk pesawat tipe 737, 767, dan 777.
Indra menambahkan, Boeing ingin memperkuat kemitraan dengan Kadin, termasuk dalam bidang pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), rantai pasok, dan pengembangan fasilitas perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) di Indonesia.
“Dari perspektif Boeing, kami ingin mempererat kemitraan dengan Kadin. Kami juga sedang dalam proses untuk menjadi anggota, jika memungkinkan,” tutupnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia Saleh Husin dan WKU Bidang Diplomasi Multilateral Kadin Indonesia Andi Anzhar Cakra Wijaya.