Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut kepastian hukum sangat penting guna meningkatkan iklim investasi usaha. Penegakan hukum di Indonesia akan menarik investor baru untuk berinvestasi di Tanah Air.
“Kita butuh hukum yang berkepastian untuk menarik investor” tutur Dhaniswara K. Hardjono, Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia, Rabu (21/8).
Dhaniswara menilai, baik elemen maupun stakeholder hukum, belum satu pemikiran terkait interpretasi perbuatan melawan hukum atau kerugian negara, sehingga perlu adanya perbaikan.
”Kita takut krisis ekonomi, tapi di sisi lain krisis hukum sudah terjadi. Perbaikan menyeluruh perlu dilakukan, bukan hanya penegak hukum, tapi juga menyangkut elemen pembuat hukum dan pelaku,” ucapnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, pengacara Hotman Paris & Partners, Frank Hutapea memberikan dukungan terkait pengawasan hukum perlu menggandeng Kadin sebagai pihak swasta.
Dia menyerukan kepada para pelaku usaha untuk tidak takut melaporkan atau bahkan memviralkan perkara-perkara bisnis yang menyalahi hukum.
”Berharap pada Kadin untuk tidak menyerah menyuarakan jika ada pelanggaran hukum, khususnya perkara bisnis. Karena akan susah juga kalau swastanya mau berubah, tapi penegak hukumnya tidak mau berubah,” ucap Frank.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengharapkan pemerintahan ke depan berjalan lancar dan efektif, sehingga iklim usaha bisa ikut kondusif. ”Jadi, memberikan kepastian bagi para pelaku usaha dan investor untuk menjalankan roda perekonomian nasional,” ujar dia.
Arsjad menegaskan, Kadin Indonesia selalu siap melakukan kerja sama, berkolaborasi, memberikan dukungan kepada para menteri serta kepala badan dalam menjalankan tugas mereka dalam mendorong geliat pertumbuhan ekonomi nasional.
”Dengan sinergi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, Indonesia akan semakin tangguh dalam menghadapi tantangan global dan terus bergotong royong, khususnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan visi Indonesia Emas 2045,” pungkas Arsjad.