Banda Aceh – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Aceh menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan pelaku usaha perempuan sebagai bagian dari strategi pemulihan dan pembangunan ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pertama Tahun 2025 yang digelar oleh DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Aceh, Rabu (30/07/2025).
Dengan mengangkat tema “Wanita Pengusaha Bangkit dan Berdaya untuk Aceh Mandiri,” forum ini menjadi ruang konsolidasi IWAPI se-Aceh sekaligus ajang merumuskan strategi penguatan UMKM perempuan yang selama ini berperan penting dalam ekonomi lokal.
Dalam forum tersebut, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Provinsi Aceh, Ramli memandang peran perempuan pengusaha sebagai kekuatan utama dalam menggerakkan perekonomian Aceh.
“IWAPI adalah mitra strategis. Di tengah tantangan global dan era digital, penguatan kapasitas, digitalisasi, dan perluasan jejaring bagi perempuan pengusaha merupakan keharusan. Kita butuh pemimpin bisnis perempuan yang cakap, berani, dan terhubung dengan pasar luas,” ujar Ramli.
Kadin Provinsi Aceh lanjut Ramli juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi pelaku UMKM perempuan, mulai dari keterbatasan akses pembiayaan, minimnya literasi digital, hingga sulitnya menembus pasar ekspor.
Dalam hal ini, Kadin Provinsi Aceh berkomitmen memperluas program pelatihan, sertifikasi, dan fasilitasi ekspor sebagai bentuk dukungan konkret bagi UMKM yang dibina IWAPI.
“Selamat atas terselenggaranya Rakerda IWAPI 2025. Semoga menghasilkan rekomendasi strategis dan program nyata yang berdampak. Kadin akan selalu bersama perempuan pengusaha yang bergerak dengan visi dan semangat,” tambah Ramli.
Sementara itu, Ketua DPP IWAPI Nita Yudi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa IWAPI kini telah berusia 50 tahun dan hadir di 36 provinsi serta satu perwakilan di Malaysia, dengan lebih dari 40 ribu anggota yang mayoritas merupakan pelaku UMKM. Di antara anggotanya juga terdapat para pendiri usaha besar seperti PT Sari Ayu, PT Mustika Ratu, dan PT Paragon (Wardah).
Rakerda IWAPI 2025 diharapkan menjadi titik tolak penguatan ekosistem usaha perempuan di Aceh melalui kemitraan lintas sektor yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan, di antaranya Direktur Eksekutif Kadin Provinsi Aceh Teuku Jailani Yacob Plt. Sekda Aceh Muhammad Nasir, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, serta perwakilan dari Bank Indonesia KPw Aceh, DJP, Telkom, BNN, lembaga perbankan, dan 13 DPC IWAPI Kabupaten/Kota.