Banda Aceh – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Aceh menyampaikan keprihatinan mendalam atas melonjaknya harga tiket pesawat di Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah, yang dilaporkan mencapai hingga Rp8.000.000 untuk rute Bener Meriah – Banda Aceh pada masa bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh Tenggara, Aceh Tengah, dan Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Kondisi ini terjadi di tengah situasi darurat ketika ribuan warga terdampak banjir dan longsor membutuhkan akses mobilitas, evakuasi, serta pengiriman logistik yang cepat. Dalam situasi krisis, harga tiket yang melambung tidak hanya membebani masyarakat, tetapi juga berpotensi menghambat proses kemanusiaan, termasuk pergerakan relawan, tenaga medis, dan distribusi bantuan.
Ketua Umum Kadin Provinsi Aceh Muhammad Iqbal Piyeung, menyatakan bahwa pemerintah perlu memastikan agar kebijakan transportasi udara pada masa bencana tidak menambah penderitaan masyarakat.
“Kami meminta Menteri Perhubungan untuk segera meninjau kebijakan harga maskapai di rute-rute terdampak bencana. Dalam kondisi darurat, masyarakat tidak boleh dibebani tarif yang tidak rasional. Negara harus hadir untuk memastikan akses kemanusiaan berjalan dengan lancar dan terjangkau,” tegasnya pada Rabu (03/12/2025).
Iqbal juga mengingatkan pentingnya koordinasi cepat antara Kementerian Perhubungan, maskapai, otoritas bandara, BPBD, dan Pemda dalam mengatur penerbangan di zona bencana. Kadin Provinsi Aceh menilai perlu adanya mekanisme tarif darurat, termasuk:
1. Penetapan tarif batas atas khusus pada wilayah bencana
2. Penyediaan slot prioritas untuk penerbangan bantuan dan relawan
3. Skema subsidi transportasi udara untuk masyarakat terdampak
4. Transparansi struktur tarif selama masa tanggap darurat
Selain itu, Kadin Provinsi Aceh meminta pemerintah pusat untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pola harga pada sistem agen perjalanan dan platform penjualan tiket agar tidak terjadi praktik harga tidak wajar di tengah kebutuhan mendesak masyarakat.
“Ini bukan soal bisnis semata. Ini soal kemanusiaan, dan akses udara adalah satu-satunya jalur yang stabil ketika jalan putus atau tertutup longsor,” tambah Iqbal.
Ketua Kadin Provinsi Aceh sudah berkoordinasi dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie untuk segera berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan.
“Harapan kita semua semoga distribusi barang kebutuhan pokok, obat-obatan, dan bantuan logistik tetap berjalan efektif di tengah masa bencana,” tutup Iqbal.