Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus berupaya menyosialisasi dan mengedukasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar meningkatkan daya saing agar bisa berkompetisi di pasar regional maupun internasional.

“Rencana Go Global dalam persaingannya, UMKM harus memiliki pemahaman komoditas yang strategis dan penguasaan teknologi. Ini akan membantu promote the trade, dengan harapan membangun ekosistem trade yang mature,” ujar Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan dalam keterangan resmi pekan lalu.

Ia menekankan, perlu adanya kesempatan berkelanjutan serta langkah konkret dari pemerintah guna mendorong UMKM masuk dalam industri rantai pasok. Jika tidak ada langkah tersebut, sambung dia, maka UMKM sulit menjadi rantai pasok.

Di sektor aquaculture atau blue economy, pemanfaatan teknologi dapat membangun ekosistem aquakultur berkelanjutan. Potensinya tidak kalah besar dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Adaptasi teknologi dan penggunaan platform dapat memberikan layanan dari hulu ke hilir untuk pembudidaya ikan. Mulai dari kemudahan dalam transaksi pakan, akses ke institusi keuangan yang terdaftar dan terawasi, hingga menjual ikan hasil panen secara menguntungkan.

“Dalam pengembangannya, rantai pasok blue economy perlu menjadi perhatian bersama dan kerja sama yang baik diantara stakeholder,” pungkasnya.