Jakarta – Merespons kondisi politik dan keamanan sepekan terakhir, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengimbau para pengurus Kadin se-Indonesia untuk menjaga situasi keamanan agar kembali kondusif, antara lain, membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan, mulai dari pejabat pemerintah, Polri, TNI, kampus, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan kekuatan demokrasi.
Aksi demo yang sudah menjurus anarkis mengganggu iklim investasi dan menghambat pemulihan ekonomi. Para pengurus Kadin mengakui, aksi unjuk rasa sudah merugikan bisnis mereka dan dampaknya akan dirasakan juga oleh para pekerja, termasuk para pengunjuk rasa. Para pengurus Kadin siap membantu pemerintah meredam aksi unjuk rasa anarkis.
Komunikasi internal Kadin sudah cukup baik, tetapi harus terus diperluas ke seluruh pemangku kepentingan: pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, pemimpin organisasi mahasiswa, dan mitra usaha. “Kita harus menyampaikan dengan jelas bahwa dunia usaha tidak bergerak dalam ranah politik, namun memiliki kepentingan besar terhadap stabilitas politik dan keamanan agar kegiatan perdagangan, investasi, dan ekonomi daerah tetap hidup dan berkembang,” ungkap kata Anin, sapaan Anindya Novyan Bakrie, pada pertemuan secara daring dengan para Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK), Wakil Ketua Umum (WKU), kepala badan, dan 38 ketua umum Kadin provinsi (Kadinda), Minggu (31/08/2025).
Sebagian besar Kadinda menjelaskan, mereka ikut membantu aparat keamanan untuk meredam aksi unjuk rasa anarkis di wilatahnya. Selain dialog, mereka memberikan bahan pangan kepada masyarakat lewat aparat kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Ini menandakan bahwa Kadin sudah cukup solid. Kita berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan baik dengan pemerintah, sekaligus memperkokoh konsolidasi internal yang telah kita lakukan dalam beberapa waktu terakhir ini (antara lain Retret di Akmil Magelang (8-10 Agustus 2025 —Red),” ungkap Anin.
Menteri Dalam Negeri, kata Anin, telah menunjukkan antusiasme tinggi untuk bekerja sama dengan Kadin secara nasional, bahkan siap menyampaikan dukungan terhadap Kadin kepada Presiden. Hal ini tidak hanya penting untuk membangun citra, melainkan juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, meredam potensi kericuhan di lapangan, dan menjaga iklim usaha agar tetap kondusif, terutama bagi para pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.
Anin mengungkapkan empat fokus utama Kadin untuk ikut meredam aksi unjuk rasa anarkis. Pertama, penguatan komunikasi. Komunikasi internal Kadin sudah cukup baik, tetapi harus terus diperluas ke seluruh pemangku kepentingan, mencakup pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, pemimpin organisasi mahasiswa, dan mitra usaha.
“Kita harus menyampaikan dengan jelas bahwa dunia usaha tidak bergerak dalam ranah politik, namun memiliki kepentingan besar terhadap stabilitas politik dan keamanan agar perdagangan, investasi, dan ekonomi daerah tetap tumbuh,” papar Anin.
Kedua, menyampaikan sinyal positif bahwa program pemerintah yang sedang diimplementasi penting untuk mengangkat kesejahteraan rakyat. Kadin harus hadir di tengah masyarakat untuk menyampaikan narasi positif. Kadin, antara lain, mendukung program distribusi pangan dan gerakan pangan murah sebagaimana MoU dengan Kementerian Dalam Negeri. Fokus Kadin bukan sekadar menjalin hubungan baik, tetapi memastikan bahan pangan pokok dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan, sekaligus menunjukkan kesiapan dunia usaha dalam mendukung langkah pemerintah.
Ketiga, aksi konkret jangka pendek. Masukan-masukan para pengurus Kadin terkait logistik, inflasi, dan distribusi barang pokok akan segera ditindaklanjuti. Kadin membantu kelancaran distribusi beras yang saat ini mengalami hambatan. Kadin juga ikut membantu daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), perputaran uang, dan menciptakan peluang usaha melalui kerja sama yang erat dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha setempat.
Keempat, penguatan peran dunia usaha. Kadin memiliki tanggung jawab besar terhadap 80% perekonomian nasional. Tantangan global dan domestik yang tengah dihadapi adalah momentum bagi Kadin untuk mengambil peran lebih besar.
“Kita harus mendorong pemerintah untuk melihat dunia usaha sebagai mitra utama dalam menciptakan lapangan kerja, menjaga inflasi, dan menggerakkan ekonomi nasional,” jelas Anin.
“Saya menyadari bahwa persoalan yang kita hadapi tidak sederhana dan belum akan selesai dalam waktu dekat. Namun, sejarah membuktikan bahwa Indonesia selalu menjadi bangsa yang lebih kuat setelah menghadapi tantangan besar. Mari kita bawa semangat optimisme ke setiap langkah yang kita ambil, sambil terus menjaga komunikasi dan kerja sama yang solid antara pusat dan daerah,” pungkas Anin