Mengacu pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Strategi Nasional Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, Cost Benefit Analysis (CBA) merupakan salah satu mekanisme dalam program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Mengingat pentingnya pemahaman Cost and Benefit Analysis (CBA) Vokasi, BPSDMI Kementerian Perindustrian yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan TSR GIZ melaksanakan Training of Traners Cost and Benefit Analysis Vokasi dengan melibatkan Kadin Indonesia, di Bogor (24/4/2024). Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan industri dalam pengembangan vokasi dan memberikan gambaran nyata bagi industri mengenai biaya dan manfaat dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan Vokasi.

Ketua Komtap Kerja Sama K/L dan Industri Kadin Indonesia, Masbukhin menuturkan, diharapkan dari pelatihan CBA vokasi ini, pembuat kebijakan, institusi pendidikan, dan industri dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang pengalokasian sumber daya dan strategi pendidikan. Pendekatan ini membantu memastikan bahwa program vokasi dirancang untuk memberikan nilai optimal kepada peserta dan industri, serta mendukung pengembangan ekonomi dan tenaga kerja yang berkelanjutan.

Masbukhin mengatakan dalam sambutannya, pelatihan CBA Vokasi jangan hanya berhenti pada perusahaan besar. Maka dari itu ilmu ini perlu diturunkan ke perusahaan rekanan peserta yang biasanya level menengah hingga kecil, sehingga ekosistem vokasi dapat menyebar lebih luas ke banyak perusahaan lainnya.

Selain Masbukhin, pembukaan kegiatan CBA Vokasi dihadiri oleh Chaerul Saleh – Asdep Kemenko Perekonomian, Wulan Apriyanti – Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Vokasi Kementerian Perindustrian, dan Rudy Djumali – Senior Advisor TSR GIZ.