Paris, Prancis – Pemerintah Indonesia saat ini tengah menjalin kerja sama strategis dengan European Investment Bank (EIB) untuk mendanai program ketahanan kesehatan nasional. Dalam pernyataan yang disampaikan CEO Arsari Group sekaligus Ketua Dewan Penasehat Kadin Indonesia periode 2024–2029, Hashim Djojohadikusumo, disebutkan bahwa kerja sama ini mencakup pinjaman senilai €250 juta untuk membangun 15 health security centers yang akan ditempatkan di instalasi militer.
“Ini adalah program pinjaman pertama yang pernah disepakati antara Kementerian Pertahanan dan bank investasi Eropa,” ungkap Hashim dalam forum France-Indonesia Business Dialogue di Paris, Selasa (15/7/2025). Ia menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk antisipasi pemerintah Indonesia terhadap potensi pandemi baru pasca COVID-19. “Kami semua pernah mengalami COVID-19, dan kita harus siap menghadapi pandemi berikutnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, Hashim juga memaparkan rencana ambisius Pemerintah Indonesia untuk membangun rumah sakit kelas dunia di setiap kabupaten di Indonesia di sekitar 530 wilayah. Fasilitas ini nantinya akan melengkapi layanan kesehatan non-pemerintah yang telah berkembang pesat. Dengan visi tersebut, Indonesia membuka peluang lebar bagi kolaborasi internasional, termasuk bagi perusahaan Prancis di sektor teknologi kesehatan, pengadaan peralatan medis, hingga manajemen rumah sakit.
“French suppliers and French technology will obviously be welcome to be part of this program,” kata Hashim menekankan, sembari mengajak perusahaan-perusahaan Prancis untuk terlibat aktif dalam pembangunan sistem kesehatan Indonesia yang tangguh dan terintegrasi.
Menurut Hashim, stabilitas politik dan arah pembangunan Indonesia yang semakin progresif memberi fondasi kuat bagi investasi jangka panjang. “Indonesia akan menjadi lingkungan yang stabil, di mana Anda bisa memprediksi arah politik dalam dekade-dekade mendatang,” katanya meyakinkan para pelaku bisnis Prancis.
Dalam forum tersebut, Hashim juga menyoroti sektor-sektor prioritas yang tengah dibuka luas oleh pemerintah Indonesia bagi mitra asing, antara lain energi (khususnya energi baru dan terbarukan), kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan berbasis teknologi. Ia menegaskan bahwa Indonesia ingin menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan Prancis dan Uni Eropa sebagai mitra utama di kawasan Asia.
“Kami menyambut semua mitra untuk menjalin hubungan saling menguntungkan, dan Indonesia ingin menjadi mitra utama—preferred partner—bagi negara-negara Eropa,” tandas Hashim.
Sumber: investortrust.id
