Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kadin Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) telah menetapkan Arya Rizqi Darsono sebagai Ketua Umum Kadin Kalbar periode 2024 – 2029 yang terpilih secara aklamasi (9/8/2024).
Dengan visi untuk memperkuat sinergi antara Kadin di tingkat kabupaten/kota dan pemerintah daerah, Arya Rizqi Darsono berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Ketua Umum Kadin Indonesia, M. Arsjad Rasjid mengucapkan selamat atas terpilihnya Arya Rizqi Darsono sebagai Ketua Umum Kadin Kalbar yang baru.
“Kadin Indonesia mengucapkan selamat bertugas kepada Ketum Kalbar dalam mengemban amanah sebagai pemimpin dunia usaha di Kalimantan Barat. Kami berharap di bawah kepemimpinannya, dunia usaha di Kalbar dapat bersatu dan bergotong royong dengan pemerintah daerah,” katanya.
Arsjad juga berharap dengan terpilihnya Ketum baru, Kadin Kalbar akan mampu melahirkan inovasi dan program kerja yang efektif, inklusif, kolaboratif, dan progresif dalam lima tahun ke depan.
“Kita harus memanfaatkan semua potensi yang ada secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di Kalimantan Barat. Semua upaya ini bertujuan untuk mencapai visi ekonomi 8% dan Indonesia Emas 2045,” ujar Arsjad.
Ketua Umum Kadin Kalbar, Arya Rizqi Darsono menyatakan komitmennya untuk mengemban amanah dunia usaha Kalimantan Barat dengan mengambil langkah-langkah strategis yang membawa perubahan positif bagi perekonomian daerah.
“Dalam situasi yang penuh tantangan, kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas sangat penting untuk memastikan bahwa Kadin dapat menjalankan perannya sebagai penggerak utama dalam pembangunan ekonomi daerah. Sebagai mitra pemerintah, Kadin Kalbar akan berusaha untuk memperkuat perannya dalam mendukung kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Rizqi.
Sebagai langkah awal, Ketum Kadin Kalbar akan fokus merangkul semua pelaku usaha di Kalimantan Barat. Kemudian menjalankan hasil keputusan serta program kerja yang telah dirancang dalam Musprov VII dengan baik dan efektif.
“Dengan kolaborasi yang kuat dan sinergi yang baik antar semua pemangku kepentingan, kita dapat bersama-sama mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi 8% dan visi Indonesia Emas 2045,” tandas Rizqi.