Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama International Organization for Migration (IOM) menggelar acara Sosialisasi Program Climate Catalytic Fund (CCF) dengan tema “Mendorong Solusi Adaptasi Perubahan Iklim” yang berlangsung di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2029).
Program ini menjadi wadah untuk menghubungkan dunia usaha dengan inisiatif lokal dalam mengantisipasi dampak krisis iklim yang semakin nyata di Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie yang hadir secara daring via video conference menegaskan pentingnya kemitraan strategis antara dunia usaha dan pemangku kepentingan internasional dalam menghadapi perubahan iklim.
Anin demikian sapaan akrabnya, menilai inisiatif pembentukan Fund IOM Kadin dapat menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak untuk mendorong pencegahan perubahan iklim sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Ini sangat penting. Karena ini bisa menyatukan banyak pemangku kepentingan dan berkomitmen bersama menuju kepada pencegahan perubahan iklim, dimana untuk Indonesia banyak sekali manfaat-manfaatnya,” ujar Anin.
Menurut Anin, Indonesia memiliki keunggulan strategis baik dari sisi sumber daya mineral kritis maupun potensi energi terbarukan. Dengan dukungan pendanaan melalui CCF, langkah implementasi transisi energi dan hilirisasi industri dapat dipercepat tanpa mengabaikan upaya menjaga biodiversitas nasional.
“Bagus sekali ada Climate Catalytic Fund (CCF) ini, untuk bisa menjadi suatu pendanaan untuk memulai implementasi ini semua. Karena yang paling penting adalah yang memulai,” tambah Anin.
Anin juga menekankan bahwa keberadaan CCF dapat berfungsi sebagai impact fund sebagaimana yang dibahas di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Yang penting ialah dengan impact fund ini, kita juga bisa bersama-sama menjaga dan mengawal target-target kita di sustainable development goals sembari menjaga agar perubahan iklim tidak melebihi batas wajar,” katanya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Sosial dan Penaggulangan Bencana Kadin Indonesia Suryani Motik menekankan bahwa CCF hadir sebagai sarana bagi dunia usaha untuk turut serta mengatasi persoalan lingkungan sekaligus menjembatani kepentingan masyarakat dan lembaga internasional.
“Jadi program Climate Catalytic Fund ini salah satu program yang diinisiasi antara Kadin dan IOM untuk melihat apa yang bisa dilakukan antara dunia usaha dan IOM dalam mengantisipasi dan menyikapi perubahan iklim. Misalnya saja perubahan iklim karena rob (banjir pesisir),” ujar Suryani.
Ia mencontohkan dampak nyata rob yang semakin parah dirasakan masyarakat pesisir, termasuk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Yang dulunya airnya cuma semata kaki sekarang sudah sepinggang, yang dulunya kejadiannya hanya sekali-sekali, tapi sekarang misalnya dalam beberapa bulan terjadi berulang-ulang. Atau daerah kering, lalu apa yang harus dilakukan? Nah, Kadin menjembatani antara masyarakat, dunia usaha dan IOM,” tambahnya.
Sementara itu, Chief of Mission IOM Jeffrey Labovitz mengatakan bahwa pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam mendorong solusi lokal untuk mitigasi perubahan iklim.
“Climate Catalytic Fund adalah sebuah mekanisme yang kami manfaatkan untuk menampung pendanaan, melihat inisiatif-inisiatif lokal, serta melibatkan sektor swasta dan organisasi lokal dalam upaya mitigasi terhadap risiko perpindahan penduduk. Dan Kadin adalah mitra kami,” pungkas Jeffrey.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Sosial Kadin Indonesia Nita Yudi, WKU Bidang Pengembangan Infrastruktur Strategis dan Pembangunan Pedesaan Kadin Indonesia Thomas Djusman, Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana Franta Eveline, dan Kepala Seksi Perumusan Kebijakan Barang Milik Negara Kementerian Keuangan RI Ery Kurniawan.
