Logo Kadin Indonesia

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Triwulan I/2022, KADIN Jatim: Bagus untuk Tingkatkan Kinerja

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur mendukung penuh munculnya wirausahawan muda di sektor agro atau pertanian di Jawa Timur. Maka dari itu, KADIN Jatim menyatakan siap berkolaborasi dalam program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Badan Pusat Statistis (BPS) Jawa Timur telah merilis bahwa ekonomi Jawa Timur sepanjang triwulan I/2022 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun lalu dalam periode yang sama, yaitu sebesar 5,2 persen. Hal ini menjadi sinyalemen kuat atas keberhasilan Jawa Timur dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, mengungkapkan keberhasilan Jatim bangkit dari pandemi yang ditunjukkan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi selama Januari-Maret 2022 menjadi angin segar bagi seluruh elemen masyarakat. Dengan kembali normalnya aktifitas ekonomi, akan memberikan harapan besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Ini menjadi sinyalemen baik bagi kita bersama, bahwa pandemi sudah terlewati dan kita bisa kembali memacu semua sektor dalam lini kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi hingga pendidikan. Lapangan usaha kembali terbuka, pendapatan juga kembali membaik. Ujung-ujungnya tingkat kesejahteraan masyarakat akan naik,” kata Adik, Selasa (10/5/2022).

Sejumlah sektor sepanjang triwulan I/2022 memang telah mengalami peningkatan kinerja yang cukup tinggi. Walaupun sebenarnya masih belum maksimal, khususnya industri pengolahan, manufaktur dan perdagangan.

“Ini masih bisa dipacu lagi, karena kapasitas produksi yang terpakai saat ini rata-rata masih sekitar 80 persen. Selain itu, industri pariwisata juga harus dimaksimalkan, agar bisa menjadi triger atau memantik peningkatan sektor lain seperti hotel dan restoran serta UMKM,” ungkap Adik.

Industri pariwisata terlihat sudah mulai bergeliat, dengan ramainya hampir seluruh destinasi wisata selama libur Lebaran Idul Fitri kemarin. Menurut Adik, hal ini dikarenakan masyarakat ingin sekali menikmati liburan bersama keluarga, menikmati keindahan berbagai destinasi wisata di Jatim. Hanya saja, agar target pertumbuhan Jatim sebesar 5 persen hingga 5,8 persen di tahun 2022 bisa tercapai, maka ada sejumlah hal yang harus dilakukan, di antaranya adalah menjaga laju inflasi yang pada bulan April 2022 kemarin cukup tinggi karena kenaikan harga berbagai komoditas dan jasa yang cukup tinggi. Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan sangat tinggi di antaranya adalah Bahan Bakar Minyak (BBM), minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras.

“Kenaikan ini dipicu oleh banyak faktor, diantaranya karena momen Lebaran dan juga kebijakan atau kondisi politik luar negeri. Kenaikan harga BBM misalnya, karena kenaikan harga minyak mentah dunia yang saat ini sudah mencapai dikisaran US$104 per barel, padahal sebelumnya acuan pemerintah hanya sebesar US$69 per barel. Kondisi ini masih belum bisa diprediksi kapan membaik karena perang Ukraina-Rusia juga masih memanas,” tutur Adik.

Akibatnya, pada bulan April 2022, Jatim mengalami inflasi sebesar 1,05 persen dengan angka inflasi kumulatif sebesar 2,8 persen. Padahal pemerintah provinsi Jatim menargetkan inflasi di tahun 2022 sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

“Kalau inflasi tidak bisa kita jaga dan melaju hingga lebih dari 4 persen, maka akan mengganggu target pertumbuhan ekonomi Jatim di tahun ini,” ujar Adik.

Selain dengan memacu produksi, untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi agar sesuai target menurut Adik yaitu dengan memperkuat kolaborasi dan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional.

“Selain itu juga harus mampu meminimalisir dampak kebijakan global yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas dunia terhadap inflasi dan daya beli masyarakat, menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta memperkuat koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi,” pungkas Adik

Dilansir dari Tribunnews Surabaya

Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah
Kadin: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Harus Segera Diantisipasi
Libur Lebaran Tak Mengganggu Produktivitas Perusahaan

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry