KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

Posisi Strategis Indonesia dalam Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN

Indonesia berkomitmen penuh untuk memajukan kepentingan ekonomi dan bisnis ASEAN, dan optimis bahwa pembangunan berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan pertumbuhan ASEAN yang inklusif, seimbang, dan berkelanjutan secara lingkungan.

“Sebelum kita mendalami topik ASEAN, saya kira penting untuk terlebih dahulu fokus pada apa yang terjadi di dalam negeri, di Indonesia,” kata Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia dan ASEAN-BAC dalam acara diskusi bersama Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC), Jumat (24/3/2023).

Dia mengatakan, pembangunan ekonomi berkelanjutan menciptakan potensi peluang sekitar USD $200-250 Miliar untuk Indonesia, dengan peluang hijau di sektor-sektor utama seperti bio-ekonomi, kendaraan listrik dan manufaktur baterai, energi terbarukan, pertumbuhan industri, pengelolaan limbah, dan rantai nilai pemerintah.

“Ibu kota baru menghadirkan peluang menarik untuk membuktikan efektivitas model pertumbuhan dan pembangunan yang digerakkan oleh keberlanjutan, menciptakan model pembangunan berkelanjutan tidak hanya di Indonesia dan ASEAN tetapi secara global,” kata Arsjad.

Ia mengatakan, Indonesia berada pada posisi yang baik untuk menjadi tujuan utama manufaktur kendaraan listrik (electric vehicle /EV) dan baterai di Asia Tenggara dan berpotensi untuk mengurangi emisi 18-40 juta ton CO2 per tahun pada tahun 2030 dengan menggunakan teknologi EV. Mengembangkan ekosistem EV lokal sangat penting, dan ini dapat menghasilkan pendapatan EV sebesar $30-50 miliar USD pada tahun 2050. Jika dikelola dengan hati-hati, industri EV dapat menjadi pendorong pembangunan berkelanjutan berikutnya di Indonesia

“Oleh karena itu, jika kita mengelola transisi ini dengan hati-hati dan strategis, industri EV dapat menjadi penggerak pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Arsjad.

Ia menekankan pentingnya revolusi kendaraan listrik tidak hanya untuk Indonesia tetapi untuk seluruh kawasan ASEAN.

Sektor transportasi merupakan penyumbang utama emisi karbon dan membutuhkan moda transportasi yang lebih berkelanjutan. ASEAN bersatu dalam upaya ini, dengan negara-negara seperti Indonesia, Brunei, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Kamboja yang berupaya menghapuskan mesin pembakaran internal dan mempromosikan kendaraan listrik.

“Posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri manufaktur baterai EV. Indonesia memiliki 30% cadangan nikel global, menjadikan Indonesia pemain penting dalam permintaan baterai EV yang terus meningkat. Namun, permintaan kendaraan listrik tidak hanya menghadirkan peluang bisnis bagi Indonesia, tetapi juga menghadirkan peluang penting bagi kawasan ASEAN untuk mengurangi emisi karbon,” pungkasnya.

Dorong Perdagangan, Investasi hingga Lapangan Kerja, Ketua Umum Kadin Temui Parlemen Inggris
Perkuat Stabilitas Ekonomi ASEAN, Dewan Perdagangan Thailand dan Kadin Indonesia Teken MoU Tingkatkan Investasi di Dua Negara
Ketua Umum Kadin Indonesia Hadiri KTT Choose France International Business 2025, Isyaratkan Peluang Kerja Sama Baru

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry