Banda Aceh – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Aceh bersama Kementerian Keuangan RI menyelanggarakan Forum Komunikasi Publik bertajuk “Profesi Keuangan: Kembangkan Bisnis dengan Laporan Keuangan yang Andal dan Terpercaya” yang berlansung di Gedung Keuangan Negara (GKN) Banda Aceh, pada Jumat (17/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas Kementerian Keuangan dan telah dilaksanakan di berbagai provinsi di Indonesia.
Tujuannya adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada pelaku usaha agar mampu menyusun laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK), serta menjadikan laporan keuangan sebagai alat strategis untuk mengakses pembiayaan, investasi, dan kemitraan bisnis.
Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan, Sarana dan Prasarana Kadin Provinsi Aceh Iqbal Idris menegaskan bahwa laporan keuangan yang andal merupakan prasyarat penting bagi dunia usaha agar dapat tumbuh berkelanjutan.
“Selama ini banyak UMKM di Aceh yang punya potensi besar, tetapi belum mampu mengakses pembiayaan karena laporan keuangannya belum memenuhi standar. Melalui forum ini, kami ingin membantu pelaku usaha memahami bahwa laporan keuangan bukan sekadar kewajiban administratif, tapi instrumen strategis untuk mendapatkan kepercayaan,” ujar Iqbal.
Iqbal menambahkan, Kadin Provinsi Aceh berkomitmen menjadi mitra aktif pemerintah dan lembaga keuangan dalam memperkuat kapasitas manajemen keuangan pelaku usaha, khususnya UMKM.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kadin Provinsi Aceh Teuku Jailani, menilai kegiatan ini sejalan dengan visi Kadin Provinsi Aceh untuk memperkuat kapasitas usaha lokal agar berdaya saing di pasar nasional dan global.
“Kami ingin (provinsi) Aceh tidak hanya dikenal karena potensi alamnya, tetapi juga karena tata kelola usahanya yang profesional (Good Corporate Governance). Laporan keuangan yang transparan dan inklusif akan memperkuat posisi tawar pelaku usaha dan membuka jalan bagi investasi yang lebih besar,” ujarnya.
Forum ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah, organisasi profesi keuangan, asosiasi dan dunia usaha untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah.
Tingginya antusiasme terhadap forum ini membuat jumlah peserta yang awalnya dibatasi hanya 50 orang, melonjak hingga mencapai 70 orang yang hadir secara langsung. Hal ini mencerminkan besarnya minat pelaku usaha di Aceh untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas mereka dalam pengelolaan keuangan yang profesional dan berstandar.
Materi yang dibahas mencakup penyusunan laporan keuangan berbasis SAK, pentingnya audit bagi transparansi bisnis, serta peluang digitalisasi pencatatan keuangan bagi UMKM.