Logo Kadin Indonesia

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

Transaksi Solo Great Sale Capai Rp 2,2 T

Sepanjang penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) yang digelar sejak 2015 hingga 2022 telah berhasil mencapai transaksi senilai Rp 2,2 triliun. Hal ini tidak terlepas dari upaya kerjasama Kadin Surakarta dengan pemerintah daerah untuk menggerakan perekonomian.

Penanggung Jawab Program SGS, Farid Sunarto menuturkan SGS digelar untuk mendorong prospek produktivitas daerah kota Solo karena pernah mengalami low season baik dari sektor perhotelan, restoran dan perdagangan sehingga perlu dipacu dengan event promosi, seperti SGS yang dilakukan selama satu bulan penuh.

Farid mengatakan, tugas Kadin membangun ekonomi, bisnis, dan perdagangan supaya semua bergerak. Kadin telah mengkonsolidasikan beberapa stakeholder misalnya pemerintah, asosiasi bisnis serta pemerintah pusat dan kementerian agar semuanya memberikan perhatian pada terlaksananya event SGS.

“Contohnya pemerintah mengeluarkan regulasi adanya diskresi Walikota terkait dengan diskon 30 persen pajak hotel dan restoran. Dampaknya, pelaku usaha di sektor itu tidak harus membayar pajaknya 100 persen. 30 persen ini digunakan untuk produksi promosi event atau bisa dalam bentuk promosi lainnya, sehingga tidak harus menggunakan biaya operasional perusahaan”.

Selain dengan pemerintah, pihaknya juga melakukan konsolidasi dengan asosiasi bisnis, diantaranya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).

“Jika terus didorong maka sektor perhotelan dan ritel akan bergerak, juga dari klaster lainnya seperti pasar tradisional untuk mendukung Solo Great Sale. Ada 45 pasar di Solo yang terlibat mendorong ekosistem khususnya pembayaran non tunai yang kita bangun bersama BI sejak 2015,” terangnya.

Aplikasi SGS Go

Karena jumlah tenant yang mendaftarkan usahanya melonjak pesat dan sudah banyak masyarakat yang mengenal SGS, Kadin Surakarta mulai mengembangkan ke ranah digital melalui aplikasi SGS Go.

Salah satu indikator suksesnya event SGS adalah besarnya transaksi yang dilakukan pelanggan ke tenant peserta SGS.

Farid menuturkan, awalnya aplikasi yang digunakan masih manual ketika transaksi menggunakan kupon undian kemudian dikumpulkan di beberapa tempat. 2015 ekosistem yang dibangun belum digital, hingga pada 2019 SGS Go diluncurkan dan digunakan.

“SGS Go adalah aplikasi berbasis android yang bisa didownload para pelanggan sebelum bertransaksi dengan para tenant peserta SGS. Jadi, 2019 sudah menggunakan aplikasi berbasis android kemudian berkembang. Sehingga, sampai dengan 2022 membuat total nilai tansaksi SGS berhasil mencapai 2,2 T,” jelasnya.

Menurut Farid, tema digitalisasi sangat menarik dan SGS Go hanya instrumen untuk membangun ekosistem digital, yang sudah dibangun aplikasi berbasis android yang menjadi rumah transaksi, tetapi memang belum ideal seperti marketplace. Artinya, ketika payment getaway (tahap pembayaran) belum langsung masuk untuk transaksi seperti yang lain, tetapi ekosistem yang dibangun oleh Kadin dan BI mengenai penggunaan QRIS cukup berhasil memberikan edukasi kepada pedagang yang belum menggunakannya. Penggunaan QRIS dalam SGS menjadikan pembayaran sangat efektif dan efisien.

“Ke depan kita berharap SGS benar-benar dimatchingkan secara presisi dengan payment getaway sehingga aplikasi SGS Go bisa digunakan untuk transaksi. Tentu akan ada agregator dan sebagainya, kita berharap SGS Go tidak hanya instrumen untuk digitalisasi, tetapi juga bisa menjadi local marketplace produk-produk lokal Solo yang bisa diakses dan bisa berkembang sedemikian rupa dari ekosistem bisnis di Solo Raya,” papar Farid.

Keterlibatan Pasar Tradisional

Direktur Eksekutif Kadin Surakarta, David R. Wijaya menuturkan SGS di pasar menjadi bagian dari sosialisasi pembayaran digital.

Program SGS ini berangkat dari pasar tradisional karena jika pasar saja dapat ditakluki, maka kemudian dapat meyakinkan sektor lain yang lebih besar. Sehingga, semua sistem disesuaikan dengan profil pedagang pasar yang tidak terlalu paham literasi digital.

“Dengan program ini, jadi pasar benar-benar bergerak. Kita juga memberikan penilaian, ada kriteria pasar dengan transaksi terbesar, ada kriteria terheboh ramai dikunjungi
hingga 2022. Jurinya dari BI, Kadin dan Dinas Perdagangan. Setiap hari bisa ada 4 sampai 6 pasar yang dikunjungi. Ada juga lomba non tunai, siapa yang pakai Qris terbanyak, transaksi terbesar, ada juga penilaian dari aspek kebersihan pasar, kelengkapan fasilitas. Fasum ini yang kita dorong agar tidak kalah dengan pasar modern,” papar David.

SGS Go menarik perhatian pelanggan dengan undian yang diberikan melalui kupon hasil transaksi. Pada tahun 2021 seorang pembeli dari Bali berhasil memenangkan undian rumah melalui kupon yang didapatkan saat membeli cabai pada tenant SGS. Kemudian, tahun 2023 warga Kota Bogor yang sedang berkunjung ke Solo untuk menghadiri acara reuni berhasil mendapatkan undian mobil melalui kupon yang didapatkan saat memesan kamar hotel yang menjadi tenant SGS.

SGS dan Kadin Impact Awards (KIA)

Program SGS masuk dalam penilaian Kadin Impact Award (KIA) sejalan dengan program Kadin Indonesia yang tengah mengerahkan anggotanya untuk terus melakukan pemberdayaan dan digitalisasi UMKM.

UMKM merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia, terutama di daerah, karena UMKM menyumbang 61 persen PDB Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Kadin akan mengapresiasi langkah Kadin Provinsi dan Kadin Kabupaten/Kota melalui penyelenggaraan Kadin Impact Award yang mengangkat tema “Satu Kadin Membangun Bangsa”. KIA merupakan sebuah bentuk kontribusi nyata Kadin Indonesia dalam membangun perekonomian daerah dan nasional.

Selain itu, KIA merupakan perwujudan sinergitas Kadin Indonesia bersama Kadin Provinsi serta Kadin Kabupaten/Kota yang inklusif, kolaboratif dan progresif dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui penguatan UMKM.

Kadin daerah seluruh Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi aktif di KIA. Terdapat lima kategori yang dilombakan, yakni digitalisasi, women empowerment (pemberdayaan perempuan), vokasi, pemberdayaan ekonomi daerah, dan sustainability (keberlanjutan). Selain penghargaan untuk lima kategori tersebut, terdapat tiga penghargaan terpuji per wilayah yang mewakili provinsi terbaik di wilayah Indonesia Barat, Tengah dan Timur.

##

Training of Trainers Vokasi untuk Tenaga Kerja Berkelanjutan
Kadin Gandeng Epicor untuk Digitalisasi di Sektor Manufaktur
Kadin: Kenaikan Tax Ratio 2025 Harus Diikuti dengan Ekstensifikasi Pajak

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry