Logo Kadin Indonesia

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN: Kembangkan Industri Properti Berkelanjutan Tanpa Korbankan Kepentingan Generasi Mendatang

KADIN: Kembangkan Industri Properti Berkelanjutan Tanpa Korbankan Kepentingan Generasi Mendatang

Saat ini, negara-negara di dunia sedang bergerak mewujudkan masa depan yang berkelanjutan dan memitigasi krisis iklim. Tentunya, perusahaan Indonesia harus menjadi bagian dari pergerakan global menuju ekonomi rendah karbon dan mencapai target net- zero emission di tahun 2060. Salah satunya, dengan menerapkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, governance) atau ESG. Pelaku usaha, khususnya industri properti, harus mampu mengembangkan properti yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan seluruh siklus kehidupan properti tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang (8/11/22).

Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, mengemukakan hal ini dalam peluncuran buku “Sustainability Reporting (SR) Toolkit Industri Properti 1.0” di Menara Kadin Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Arsjad Rasjid menekankan, sustainability merupakan salah satu program prioritas KADIN Indonesia.

“KADIN Indonesia berkomitmen menjadikan keberlanjutan sebagai acuan bisnis. Kami ingin membangun kesadaran sekaligus mengukur dampak sosial dan kelanjutan investasi suatu perusahaan berdasarkan ESG,” kata Arsjad.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, Luar Negeri serta KADIN Sustainability Climate Change Task Force, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan 60% perusahaan di Indonesia sudah mengadaptasi prinsip berkelanjutan, namun hanya 25% perusahaan yang mengimplementasikan prinsip berkelanjutan ini.

“Prinsip berkelanjutan ini harus diimplementasikan secara nyata. Langkah awalnya adalah melalui sosialisasi Sustainability Reporting (SR) Toolkit kepada perusahaan-perusahaan property di Indonesia, terutama perusahaan menengah, kecil, dan micro,” ucap Shinta.

Komitmen KADIN Indonesia dalam sustainability tertuang kepada berbagai program yang digagas KADIN Indonesia, contohnya yaitu carbon market, carbon tax, forestry, restorasi hutan, restorasi mangrove, green fund digital philanthropy, ESG, dan B20 Sustainability 4.0 Awards.

Budiarsa Sastrawinata, Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) menyampaikan bahwa industri properti merupakan industri jangka panjang.

“Pengembangan suatu wilayah bisa memakan waktu puluhan tahun. Prinsip berkelanjutan sangatlah penting dalam industri ini untuk memastikan kepentingan generasi mendatang akan terpenuhi,” ucap Budiarsa.

Buku SR Toolkit Industri Properti 1.0 yang diluncurkan ini merupakan living document yang dikembangkan bersama antara Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu.

(BPKPT) KADIN Indonesia, Global Reporting Initiative (GRI), Carbon Disclosure Project (CDP), dan Sustainahaus, dan akan terus diperbaharui sesuai perkembangan zaman.

Menurut Budiarsa, buku ini menjadi panduan bagi pelaku industri properti agar usaha keberlanjutan dapat dikembangkan secara sistematis, terukur, dan sesuai standar internasional.

Buku panduan setebal 112 halaman ini dimaksudkan sebagai sebuah dokumen untuk perusahaan yang bergerak dalam industri properti untuk memulai pelaporan keberlanjutan.

Dalam pengantarnya, tim penulis dan penyusun yang diketuai oleh Theresia Rustandi, Sekretaris BPKPT, menyebutkan, buku panduan ini diharapkan dapat menjawab kesulitan dan tantangan yang dihadapi perusahaan industri properti dalam mempersiapkan Laporan Keberlanjutan, juga menjadikan industri properti sebagai salah satu industry leader yang keberlanjutan.

Aktivitas operasional perusahaan tentu berdampak pada sektor ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, governance atau ESG). Maka dari itu, perusahaan berkepentingan untuk mengidentifikasi risiko ESG dan merumuskan strategi preventif untuk mencegah kerusakan alam sejalan dengan keberlangsungan bisnis.

Ketua Komite Kajian Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu, Setyo Maharso, mengatakan dengan adanya peluncuran SR Toolkit ini diharapkan dapat membantu menggerakan perekonomian Indonesia, terutama melalui industri properti.

Selain untuk memenuhi permintaan regulator dan investor, SR berguna untuk meningkatkan reputasi perusahaan dan melibatkan pemangku kepentingan dalam proses bisnis perusahaan.

“Dengan adanya Sustainability Report Toolkit untuk industri properti, diharapkan proyek-proyek pengembangan properti di Indonesia dapat turut serta menjaga kestabilan ekosistem sosial dan kelestarian alam, mengutamakan efisiensi energi dan aspek-aspek keberlanjutan lainnya,” kata Arsjad Rasjid yang memberi apresiasi kepada BPKPT KADIN Indonesia pimpinan Budiarsa Sastrawinata yang meluncurkan buku panduan SR Toolkit khusus untuk industri properti.

“Dengan panduan ini, kami berharap ekosistem industri properti akan semakin berstandar ESG. Selain itu, industri ini dapat menjadi salah satu lokomotif utama perekonomian Indonesia secara berkelanjutan,” tegas Arsjad.

 

####

Training of Trainers Vokasi untuk Tenaga Kerja Berkelanjutan
Kadin Gandeng Epicor untuk Digitalisasi di Sektor Manufaktur
Kadin: Kenaikan Tax Ratio 2025 Harus Diikuti dengan Ekstensifikasi Pajak

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry