Logo Kadin Indonesia

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry

KADIN : Rantai Pasok Perikanan Tangkap Perlu Dibenahi

Efektivitas dan efisiensi tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap sangat menentukan aksesibilitas dan akseptabilitas produk ke pasar baik domestik maupun internasional. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok KADIN Indonesia, Akbar Djohan dalam Focus Group Discussion Rantai Pasok Perikanan Tangkap, Kamis (4/8/2022).

“Indonesia memiliki potensi ekonomi maritim yang luar biasa, diantaranya dari sub sektor perikanan tangkap, namun saat ini pemanfaatannya belum optimal. Kita harus mengurai tantangannya di mana, terutama jika dilihat dari aspek logistiknya dan mencari solusi bersama,” kata Akbar.

Menurut dia, terciptanya perbaikan tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan agar Indonesia mampu berkompetisi dengan negara lain khususnya untuk pasar internasional.

Akbar mengatakan, produk perikanan tangkap cakupannya sangat luas dan karakteristiknya juga sangat beragam. Ini bisa terlihat dari mulai jenisnya yang beragam dengan kode hs lebih dari 800. “Dari perspektif pengusahaan juga sangat unik karena harga produk ini terutama di pasar internasional ditentukan oleh mutu produk itu, hal ini sangat ditentukan oleh kualitas penanganan mulai dari sejak penangkapan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan dan penyerahan”.

Berkenaan dengan hal itu, lanjut dia, konektivitas dan infrastruktur pendukung berikut proses bisnis hingga regulasi yang mengatur harus menjadi perhatian bersama agar rantai pasok perikanan tangkap Indonesia bisa semakin efektif dan solid.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Budhi Wibowo mengatakan, ikan di laut Indonesia sangat melimpah, namun utilitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) masih rendah.

“Potensinya memang besar, namun bagi UPI tidak ada artinya kalua masih di laut belum ditangkap dan didaratkan. Lalu jenis ikan yang didaratkan apakah sesuai dengan yang bisa diolah UPI, bagaimana dengan kualitas ikan yang akan diolah UPI, juga dengan biaya logistik dari tempat pendaratan ke UPI yang harusnya bisa ditekan agar lebih ekonomis,” paparnya.

Budhi mengatakan, yang diperlukan saat ini adalah membangun infrastruktur pelabuhan perikanan, membangun pabrik-pabrik es terutama pada remote area, mengupayakan agar semakin banyak kapal penangkap ikan yang melaut, mengurangi biaya logistik, misalnya dengan mengoptimalkan tol laut. Selain itu, penting juga untuk merealisasikan penyederhanaan perijinan dan kemudahan berusaha.

##

Training of Trainers Vokasi untuk Tenaga Kerja Berkelanjutan
Kadin Gandeng Epicor untuk Digitalisasi di Sektor Manufaktur
Kadin: Kenaikan Tax Ratio 2025 Harus Diikuti dengan Ekstensifikasi Pajak

KADIN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry